Selasa, 23 April 2013

Pilih Android Mana? QWERTY atau Layar Lega atau Kamera Mumpuni?

Setahun Bersama Android
Setahun belakangan ini saya adalah seorang pengguna smartphone Android. Perangkat yang saya gunakan adalah produk Samsung tipe GT-S5360 alias Galaxy Y. Sebagai Android pertama yang saya gunakan, perangkat dengan diagonal layar tiga inchi ini tidaklah buruk. Nyaman digunakan karena kualitas pabrikan global sekelas perusahaan Korea sebesar Samsung tak perlu diragukan lagi.
Sejak tanggal 12 April 2012 saya melakukan segala hal bersama Galaxy Young ini. Bahkan menulis sebagian besar isi blog saya ini termasuk tulisan ini juga dilakukan menggunakan Android mungil ini. Meskipun seringkali terjadi typo karena ukuran layarnya yang mungil juga karena ukuran papan ketik yang menjadi kecil akibat dari ukuran layar yang diusung. Tapi tak mengapa, saya tetap bersyukur karena dengan Young ini saya belajar menjadi mastah (baca: master) Android amatiran. Alasannya saya sering menjawab pertanyaan seputar Android dengan tingkat kesukaran rendah hingga sedang di beberapa grup facebook. Saya memang aktif di dunia maya terutama twitter dan facebook di urutan ke dua. Heheh.
Smartphone Pilihan
FYI, sebelum saya menggunakan Android saya telah merasakan smartphone ber sistem operasi lain, yaitu Microsoft Windows Mobile bermerk Sony Ericsson tipe M1i Aspen. Perangkat touch and type berdiagonal layar 2.4 inchi dengan dukungan papan ketik QWERTY tersebut sangatlah nyaman digunakan. Begini-begini saya adalah penggemar berat handphone ber-QWERTY. Namun bukan penggemar Blackberry. Mengapa? Saya anggap fitur messenger seperti Blackberry Messenger atau yang lebih dikenal sebagai BBM bukanlah prioritas saya memilih menggunakan sebuah produk. Toh, sms masihlah tak bisa digantikan fungsinya oleh beragam aplikasi messenger sampai saat ini. Prioritas pertama adalah dukungan Office di perangkat tersebut. Saya sangat butuh hal itu karena saya suka menulis. Puisi, cerpen, curhat dan apa saja saya suka tulis. Ada proyek novel saya yang belum rampung sejak dimulai saat SMA sampai detik ini karena saya tak punya perangkat komputasi baik PC maupun laptop. Tak punya uang yang cukup untuk membelinya adalah alasan yang paling tak bisa diganggu gugat. Maka, pilihan dijatuhkan kepada perangkat smartphone agar satu perangkat bisa berfungsi banyak dengan pengeluaran sekecil-kecilnya (prinsip ekonomi).
Cinta Produk Saudara Jauh
Jika ditanya laptop merk apa yang saya inginkan maka, jawaban yang akan saya berikan adalah laptop merk SONY. Jika ada dananya sayapun pasti akan membeli smartphone bermerk SONY. Alasannya adalah menurut saya SONY merupakan perusahaan yang mengutamakan kualitas tinggi dalam setiap produknya sehingga berharga di atas rata-rata. Kalau begitu mengapa tidak Apple saja supaya lebih premium? Tidak, terimakasih. Apple adalah perusahaan yang memproduksi perangkat bersistem tertutup dan berharga sangat mahal. Untuk orang miskin seperti saya tak akan mampu memiliki produk Apple maupun SONY sejujurnya. Tetapi keduanya sebanding dan saya memilih SONY karena alasan "saudara jauh." Ingat SONY adalah perusahaan Jepang. Saya cinta produk Asia.
Smartphone Android Pengganti: QWERTY atau Kamera?
Karena sudah merasa bosan dengan perangkat Android yang saya gunakan selama lebih dari setahun ini maka, saya berpikir untuk membeli yang baru dan mengistirahatkan perangkat yang sedang dipegang saat ini. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa saya adalah penggemar ponsel ber-QWERTY supaya saya mudah dalam menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan. Pilihan yang cocok ada pada Samsung Galaxy Chat, Android touch and type keluaran awal 2013. Minusnya ukuran diagonal layarnya sama dengan Young yaitu hanya 3 inchi. Lalu dari besaran megapixel kamera juga tak ada peningkatan yaitu dipertahankan 2 MP saja meskipun pada saat dibandingkan dengan kepunyaan teman saya kualitas gambar yang dihasilkan lebih jernih dan tidak blur daripada hasil kamera Galaxy Y milik saya. Besaran kecepatan CPU hanya berbeda sedikit saja (832 MHz pada Young berbanding 850 MHz pada Chat). Kapasitas RAM-pun demikian tipis bedanya, hanya berselisih 105 MB. Secara keseluruhan memang Chat lebih baik daripada pendahulunya yakni Young.
Tetapi dengan rentang harga yang sama (Rp1.200.000,- berdasarkan harga April 2013) tersedia Smartfren Andromax i dengan membawa fitur yang lebih menggiurkan: layar 4 inchi, CPU 1 GHz dualcore, RAM 512 MB, dengan dukungan kamera beresolusi besar 5 MP ditambah lagi dengan kamera depan beeukuran pixel 1,3 MP. Wow, menggoda sekali bukan? Cuma sayang sinyal CDMA menjadi pengganjal karena tak atau belum semua daerah ter-cover jaringan fixed seperti itu. Semakin mengecewakan karena mendukung dual SIM dual standby CDMA-GSM tetapi selain kartu GSM hanya bisa diaktifkan hanya apabila slot CDMA yang terkunci kartu bernomor smartfren diisi juga hanya mendukung jaringan 2G GPRS dan EDGE saja. Sayang sekali mengingat saya seperti kebanyakan orang Indonesia pada umumnya lebih senang memakai jasa operator GSM.
Jika anggaran dinaikan sedikit (tambah Rp200.000,- menjadi Rp1.400.000,-) saya bisa membeli SONY Xperia Tipo dengan fitur standar saja seperti layar hanya berukuran diagonal 3.2 inchi (lebih lebar 0,2 inchi dari Young), kamera 3 MP (tidak terlalu jauh), clockspeed CPU 800 MHz (di bawahnya), RAM 512 MB (lebih besar 163 MB dari Galaxy Y). Atau jika anggaran ditambah lagi menjadi lebih tinggi lagi hingga pas mentok di Rp2.000.000,- saya bisa mendapatkan SONY Xperia Miro dengan fitur lebih wah daripada Tipo tetapi dibawah Andromax-i: layar 3,5 inchi, kamera 5 MP dengan flash dan kamera depan VGA dan CPU serta RAM yang sama besarnya dengan milik Tipo. Tetapi sebenarnya di harga Rp1.600.000,- tersedia Smartfren Andromax-u dengan fitur lebih wah lagi: layar 4,5 inchi, kamera 8 MP tabpa flash dan kamera depan 2 MP, dualcore CPU 1,2 GHz ditambah RAM sebesar 768 MB. Dan saudara kandung i ini juga mengalami masalah yang sama pada sistem dual SIM-nya menurut sumber-sumber di grup facebook.
Akhir Kata: Jadi, Pilih yang Mana?
Wow, akhirnya pilihan ini memberatkan kepala juga. Android keluaran smartfren (dua-duanya) meskipun dengan spesifikasi hardware yang mumpuni adalah produk Cina yang dibundel dengan layanan telekomunikasi dan data CDMA smartfren. Agak trauma mengingat saya pernah menggunakan perangkat tablet Cina dan saya merasa kecewa dengan kinerjanya. Ditambah isu jaringan CDMA yang tidak merata. Sedangkan produk SONY terasa kemahalan bagi saya yang berkantong tipis. Apakah saya harus (lagi-lagi) produk Samsung dan kadung menjadi fanboy-nya dengan membelanjakan uang saya sebuah Samsung Galaxy Chat? Ini urusan selera, keinginan, dan kebutuhan yang berbenturan. Jadi, sementara masih pusing menimbang-nimbang pilihan dana amggaran belanja haruslah terlebih dahulu disiapkan. Syukur-syukur ada dana tambahan sehingga bisa membeli perangkat yang lebih canggih dan lebih mahal. Dan terimaksih sudah meluangkan waktu untuj membaca tulisan saya yang panjang ini yang masih harus disunting mengingat akan ada banyaknya typo akibat mengetik di leayar hape yang sempit.

Cinta? Rindu? Dendam?

Jika pada awalnya aku tolak dia yang menginginkanku lalu setelah berpisah aku jadi berbalik berusaha mengejarnya, apakah aku mencntainya? Oleh karena itu aku berkeinginan mengiriminya pesan singkat dan aku takut dia tak mau membaca pesan yang kukirimkan, apakah ini rindu? Aku mengharapkan kehadiran sosoknya di sisiku saat ini, ingin datang padanya tak peduli luka yang dulu ia berikan: Apakah ini rasanya? Ketika dulu kubersamanya pernah kumerasa tersakiti. Ketika kutanyakan "Apakah kau mencintaiku?" Dia sama sekali tak.punya jawaban. Dia hanya memiliki nafsu. Dia hanya menginginkan sesuatu yang konkret tak abstrak seperti cinta. Aku sakit hati. Kali ini aku rela memberikan apa yang kupunya demi cintaku padanya. Walaupun dia tak punya apa yang kuminta. Dia tak sanggup berikan sesuatu yang kumau. Dia tak punya cinta yang abstrak itu. Ah, menderitanya aku. Dia hanya ingin have fun. Baginya aku adalah mainan. Baginya cinta tak nyata. Baginya dunia adalah tempat bersenang-senang. Apakah aku harus meyakinkan dirinya bahwa aku harus dicintai? Atau haruskah aku membalaskan dendam karena aku pernah sakit hati karena dia?

Minggu, 21 April 2013

MENYIKAPI KEHIDUPAN DUNIA (Life is Beautiful)

AKU DIUJI ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3 "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

☞ KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216 "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

☞ KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 286 "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

☞ KENAPA FRUSTASI ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139 "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman.

☞ BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45 "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata.

☞ APA YANG AKU DAPAT ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111 "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan SURGA/ jannah utk mereka"

☞ KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129 "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.

☞ AKU TAK SANGGUP !!

☆ QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 87  "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir...

Jumat, 19 April 2013

#Puisi Di Pikiranku Saja

Berdiri aku
di atas tebing
jurang dalam menganga
terjal berbatu-batu
lautan menghampar sepanjang mata memandang

Aku terjun
nyawaku melayang
ragaku terbang
pikiranku hilang

Tubuhku terhempas
tersapu gelombang
diombang ombak
dibelai buih-buih lautan

Kemudian aku berbalik
lalu pulang
kejadian tadi
dalam pikiranku masih terbayang

Selasa, 16 April 2013

Tuhan (Sama? Bedakah?)

Tuhan
Tuhan!
Tuhan?
Tuhan.
Tuhan,
Tuhan mana yang kau maksudkan tuan?

Tuan,
Siapakah Tuhan Anda?
Apa sama Tuhanku dan Tuhanmu?
Apakah beda?
Siapa Tuhan?
Siapa Tuhan?
Mana Tuhan?
Apa Tuhan?
Tahukan tuan sekalian Tuhan?
Yang mana Tuhan sekalian?
Apakah kita ber-Tuhan yang sama?
Apa beda?
Samakah?
Bedakah?

Tuhan?
Tuhan!
Tuhan
Tuhan,
Tuhan.
Tuhan mana yang tuan maksudkan?

Esai: Adilkah Tuhan Itu?

Peringatan: Mungkin setelah membaca tulisan ini Anda akan berkata demikian: "Ah, ateis sekali penulisnya." Silahkan berpikir seperti itu. Anda tak mendapatkan larangan melakukannya.

Adilkah Tuhan? Diakah Sang Maha Adil? Saya seperti tak merasakannya. Saya seperti lupa bagaimana rasanya keadilan-Nya. Berdosakah saya berkata begini?
Masalahnya begini: setiap saya memiliki sebuah keinginan (memiliki laptop misalnya) seringkali hampir sangat lama dikabulkan Tuhan itu atau malah tak pernah tercapai. "Apakah itu terjadi karena ketidakadilan Tuhan?" Baiklah, bagaimana jika jawabannya diubah menjadi begini: "Itu semua karena Tuhan belum mengizinkan saya memilikinya." Dan saya bersikeras bahwa "Tuhan tidak adil!"
"Hey, mengapa Anda bersikeras bahwa Dia tak adil?" Anda bertanya seperti itu karena pengalaman saya adalah bukti ketidakadilan-Nya. Begini: saya sama sekali tak punya laptop atau komputer tetapi saya memiliki pengetahuan yang lebih mengenai alat elektronik tersebut dan Tuhan masih tidak mengizinkan saya memiliki sendiri alat tersebut. Maka, Tuhan tak adil. Dia membiarkan orang-orang yang mampu memiliki laptop-laptop itu bodoh dengan apa yang ada ditangannya. Tuhan tak adil karena melakukan kesalahan seperti itu.
Dengan pernyataan barusan saya tahu Anda menjadi berpikir bahwa saya betul-betul sombong dan bla-bla-bla sebagainya.
"Tapi bukankah dengan begitu Tuhan menjadi adil karena membiarkan orang-orang bodoh itu meminta bantuan kepada Anda?"
Ya, bisa jadi. Akhirnya saya tak mau berkata-kata lagi soal ini. Biarkanlah Tuhan adil atau tidak, biarkan saya diam untuk berpikir.

Wanita Keras Kepala (Surat Perpisahan)

Kamu wanita aku pria
Kamu pikir begitu aku pikir begini
Kamu bersikeras aku tak berkata apa-apa lagi
Kamu keras kepala aku diamkan saja
Kamu begini aku begitu saja
Biarkanmu melakukan apa saja sekehendakmu
Maka layaknya kamu kutingglkan
Biarkanmu berbuat semaumu tanpaku
Tanpaku, supaya kutak jadi resah dan serba salah
Supaya kamu bisa bebas dariku
Agar kutak terkekang olehmu
Aku ingin berpisah
Aku ingin bahagia tanpamu
Kuingin kau melepasku
Tanpa rasa bersalah
Tanpa bekas lekas bebas
Tanpa ragu aku tak lagi harus menunggumu
Tanpa perasaan bersalah kuingin tinggalkanmu
Tak perlu ada lagi pengorbanan dariku atau darimu
Tak perlu ada pihak yang terbebani
Ku tak ingin menjadi bebanmu
Ku tak mau membuatmu kesal olehku
Selamat tinggal selamat jalan
Semoga bahagia tanpaku
Semoga harimu menyenangkan tanpaku
Selamat berpisah
Aku dan kamu tak lagi berikatan
Maaf dan terima kasih

Sabtu, 13 April 2013

Dukung Program Khazanah di Trans7

meneruskan pesan dr salah seorang saudara kita :
"minta tlg dukungan u/program khazanah trans7 ya..
Yg tayang stp hari jam 5.30.

kirim ke KPI 081213070000..Bnyk org2 yg merasa terganggu kepentingan  atas tayangan khazanah diantara dukun dkk, krn bbrp wkt lalu mengupas tema syirik akbar..

Mereka mlayangkn keberatn pd KPI.tlg sms dukungan ya jgn smp acara yg bagus ini di delete dari trans7.

Isi pesan : Kami mendukung program khazanah  di trans7 sebagai bentuk pencerahan dan pendidikan bagi masyarakat awam yg mudah ditipu oleh trik2 dan penampilan..ingat bahaya ke syirikan lbh gawat dari bahaya kemaksiatan dll...

Tolong bantuu..!!! Lalu sebarkan..

Rabu, 10 April 2013

Difference Between the Present Perfect Tense and the Present Perfect Continuous Tense

English Club - LANGUAGE EXCHANGE
Who knows the answer? What's the difference between the present perfect tense and the present perfect continuous tense (with examples)?
Kemarin pukul 0:42 · Laporkan
Suka · Bagikan 4 orang menyukai ini.
Mili Yama-b
Both tenses are used in a past action that is connected to present. Their difference is that the present perfect continous is used when the action doesn't stop.
Examples :
Present perfect : I have been working as a secretary for 5 years.
I am not a secretary day and night, I
go back home, where I stop doing my job and then I go back to work the day after.
Present perfect continous : I have
been calling for help for half an hour.
That means that during half an hour, I have been calling without stoping,
because as long as anyone doesn't
save me, I'm still in danger and I still
need some help.
Batal Suka · 4 · Balas · Kemarin
pukul 1:42
Tulis komentar...

#Puisi Burung dan Sangkarnya

Aku adalah seekor burung
tak bisa terbang
Aku hidup dalam sangkar
tak hidup bebas
Aku si jelek bermuka murung
tak punya kasih sayang
Aku hidup di dunia ingkar
tak bisa lepas
Dari para pemburu, pembunuh

Senin, 08 April 2013

#Puisi Ka Ki Ku

Ketika tubuh ini ingin sekali pergi
Tapi apa daya penopangku tak berdaya
Kakiku tak lagi sekuat dulu
Tak lagi seperti biasanya
Dulu aku bisa berlari
Sekarang tidak
Kemarin aku menari
Hari ini aku hanya bisa berdiri
Dulu jalanku cepat
Secepat jaguar
Sama sekali tak bisa saat ini
Kakiku menjadi payah
Sepayah diriku

Minggu, 07 April 2013

Takut Mati di atas Pesawat

Facebook
Akbar Nazary Muhammad menulis
"Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur. – HAMKA
7 April 2013 pukul 05:40 · Laporkan · Suka · Bagikan
Rensi Yulizah Firmansyah menyukai ini.
Sodikin Gross
Karena meninggal di atas tempat tidur dekat dengan tanah, sedangkan
meninggal di atas pesawat sangat jauh dari tanah tempat di mana orang mati dikuburkan.
7 April 2013 pukul 06:36 Suka · Sunting ·
Komentari ...

Andai Semua Orang Memakai Tanda Pengenal

A.T.Sodikin J.Frost (@SodikinGross) tweeted at 5:15 AM on Sun, Apr 07, 2013: Poho, saha ngaran manéhna téh ... (https://twitter.com/SodikinGross/status/320661171084603393)

Status saya di twitter tersebut berbahasa Sunda yang dalam bahasa Indonesia artinya "Saya lupa siapa namanya ...."

Menjadi lupa, seorang pelupa atau pikun, semoga bukanlah salah satu dari sifat saya. Meskipun sebenarnya saya sangat sering sibuk dan ribut ketika akan bepergian. Ribut karena saya lupa di mana menaruh kunci kamar atau di mana dompet ditaruh. Parah sekali, bahkan karena hal tersebut terjadi lumayan sering. Sempat sampai harus bolak-balik ke sana dan ke mari gara-gara saya lupa. Haduh! Ya Allah tolong ....
Dan, tak heran juga jika sering saya bertemu dengan seseorang. Saya kenal dia. Saya kenal wajah orang itu. Dan kenalan saya itu masih mengenali saya. Dia masih ingat nama saya. Tahu apa yang terjadi? Akibat saya lupa, saya hanya bilang "hai, apa kabar? Baik?" Percakapan itu berlangsung singkat. It's a wonder karena saya sama sekali lupa siapa nama orang yang saya temui dan say hi tersebut. Gusti nu Agung! Si orang yang berpapasan dengan saya tadi jelas-jelas masih ingat nama saya: dia tadi menyebut nama saya ...
Seringkali saya berpikir: "Parah banget, cepet amat lupa nama kenalan ... :'(" Bagaimana caranya supaya saya bisa ingat nama semu orang yang telah berkenalan denga saya? Masa iya, semua orang harus memakai name tag. Apa perlu semua orang menggunakan papan nama? Pasti itu bukanlah solusi yang tepat. Masalah ada dalam diri saya yang pelupa ini. Bagaimana? Apakah saya harus mengahapalkan semua nama?
Solusinya sih cukup sederhana: Saya hanya perlu sebut nama kenalan pada saat mengobrol dengannya. Penting sekali untuk terus menyebutkan nama lawan bicara di saat-saat pertama berkenalan supaya ingat terus. Dan harusnya saya tak ragu dan sungkan untuk menanyakan kembali nama sang lawan bicara.

Pura-pura Mati

Kini kau hidup
dengan mata terbuka dan tangan bertungkai
Kini kau bernapas
dengan susah payah, dan kau merasa sesak
Tetapi dirimu masih hidup
Dan hidup adalah bagian dari ragamu

Kau hidup tanpa tahu apa tujuanmu
Kau bernapas namun merasa tiada udara
Kau masih hidup namun yang kau ingin bukanlah itu
Lalu kau pura-pura mati
Karena tak tahan dengan hidup yang kau jalani

Sabtu, 06 April 2013

Dua Arti Kata "Badai"

Berikut adalah dua pemgertian yang berbeda dari kata "badai" berdasatkan KBBI. Kemungkinan besar kata "badai" di pengertian kedua merupakan kosakata yang digunakan luas dalam bahasa Malaysia saat ini dan tidak dalam bahasa Indonesia.
1ba·dai n angin kencang yg menyertai cuaca buruk (yg datang dng tiba-tiba) berkecepatan sekitar 64—72 knot; topan: kampung nelayan itu hancur diserang --;
-- debu badai yg disertai debu di udara dl daerah yg luas; -- es badai yg disertai jatuhan air beku (es); badai perak; -- guntur Met 1 badai lokal yg ditimbulkan oleh awan kumulonimbus dan selalu disertai dng kilat dan guntur; 2 pelepasan muatan listrik secara mendadak di udara satu kali atau lebih yg ditandai dng kilatan cahaya dan disertai bunyi guntur; -- guntur konvektif Met badai guntur yg disebabkan oleh proses konveksi udara; -- perak badai es; -- salju badai yg kadang-kadang bercampur kristal es yg diterbangkan angin dan yg mengakibatkan pemandangan menjadi terhalang; -- tropis Met siklon tropis yg intensitasnya kurang kuat;
ber·ba·dai v disertai badai: hujan lebat - melanda pulau itu;
mem·ba·dai v 1 bertiup kencang (tt angin): angin - semalaman; 2 bagaikan badai; menghebat: serangan yg - telah mengobrak-abrik pertahanan lawan; 3 kl terbang tinggi: - burung atas langit, merendah diharap jangan

2ba·dai, ter·ba·dai v 1 terbaring menelentang; tersadai: telah lama Baginda - di peraduannya; 2 terdampar; terserampang: perahu itu - di muara

Bahasa dan Bahasa Indonesia

Penyebutan "bahasa" untuk menyebutkan "bahasa Indonesia" sangatlah tidak tepat dan keliru, sama seperti menyebutkan "bahasa Jerman (Deutsch)" sebagai "Sprache" atau "bahasa Spanyol (españa)" sebagai "idioma" dan menyebutkan "bahasa Inggris (english)" sebagai "language" serta "bahasa Sunda (basa Sunda)" sebagai "basa." Jadi sebutlah "bahasa Indonesia" sebagai "bahasa Indonesia" selayaknya.
Dan jika Anda beralasan "kalo dibilang bahasa orang pasti logikanya bahasa Indonesia. Tapi umumnya orang asing itu bilangnya "bahasa" saja karena singkat. Pemahaman kita beda konteks kang."
Maka dari itu pemahaman si orang asing itu wajib diluruskan oleh kita sebagai pemilik dan pengguna bahasa Indonesia. Jangan terus-terusan kita yang menyesuaikan dengan mereka itu (orang asing). Mereka juga harus menyesuaikan dengan apa yang kita miliki.
Oke? Siap?

Kamis, 04 April 2013

Penerjemah Gratis

Kemampuan berbahasa Inggris saya memang belum seberapa baik meskipun sebenarnya sudah belajar secara formal selama lebih dari enam tahun yaitu selama tiga tahun di SMP dan tiga tahun di SMA. Sehingga secara formal saya sudah tak lagi belajar bahasa Inggris selama dua setengah tahun. Alhamdulilahnya tayangan iklan di tv, berbagai macam jenre video You Tube, perangkat smartphone yang saya gunakan serta segala hal di dunia maya yang berbahasa Inggris sedikit banyak mengasah kemampuan berbahasa Inggris saya. Saya menjadi pembelajar bahasa Inhgris yang terus-menerus diasah kemampuannya, baik sengaja maupun tidak.
Hasil dari semua itu saya menjadi semakin jarang membuka kamus untuk mencari padanan dalam bahasa Indonesia sebuah kata dalam bahasa Inggris. Tak bermaksud menyombongkan diri, tapi begitulah kenyataannya. Dengan begitu saya menjadi paham dengan konteks dalam bahasa Inggris secara langsung. Namun perlu diketahui pula bahwa metode tanpa buka kamus sama sekali memiliki kekurangan yang sangat besar dan kentara: tak bisa menjelaskan maksud dan isi sebuah teks berbahasa Inggris ke dalam bahasa lainnya meskipun sebenarnya memahaminya. Jadi, saran saya adalah jangan tinggalkan kamus: bukalah ketika menemukan kosa kata baru. Ini berlaku untuk belajar bahasa apapun. Tidak hanya berlaku untuk bahasa Inggris saja melainkan bahasa lain juga seperti bahasa Jerman yang sedang saya pelajari di Universitas. Oh iya, untuk sekadar tahu saja: saya masih mahasiswa Sastran Jerman di Universitas Padjadjaran.
Ada teman saya yang kuliah Jurusan Statistika yang hampir semua bahan perkuliahannya berbahasa Inggris. Dia mengakui bahwa kemampuan berbahasa inggrisnya kurang. Dengan begitu dia butuh seorang penerjemah. Dengan senang hati saya bantu semampu saya. Cukup sulit juga mengingat ada banyak sekali istilah dalam bidang statistika yang tidak saya kenal dan pahami. Meskipun sudah membuka kamus bahasa Inggris-Indonesia. Solusi yang paling tepat adalah berkonsultasi ulang dengannya sebagai pemberi tugas penerjemahan. Jadilah saya sebagai seorang penerjemah lepas dan bebas biaya. Tak mengapa, hitung-hitung sebagai latihan dasar menerjemahkan.
Lalu bagaimana dengan kemampuan berbahasa Jerman saya?
Saya tentu saja masih mempelajarinya sebagai yang utama. Ya, itu tadi dengan media-media yang tersedia kemampuan saya diasah. Bukan masalah untuk belajar dua bahasa asing dalam satu waktu. Justru menurut saya hal tersebut sangat bagus sekali tentu jika dibarengi dengan keinginan kuat dan bukan merupakan paksaaan dari supaya belajar bahasa asing tersebut.

Rabu, 03 April 2013

Kosa Kata Bahasa Indonesia: "Capai"

Cermati dua pengertian kata "capai" berikut:
1ca·pai v, men·ca·pai v 1 hendak memegang (dng mengulurkan tangan, belalai, dsb): anak kecil itu mengulurkan tangan hendak ~ stoples di atas meja; ibarat si cebol hendak ~ bulan; 2 sampai (ke): pd keesokan harinya barulah mereka ~ Yogya; beliau hampir ~ usia seratus tahun; 3 menyampaikan (maksud, tujuan, cita-cita, dsb): untuk ~ tujuan itu kita harus bersatu dan berani berkorban; 4 memperoleh (mendapat) sesuatu dng usaha: ia ~ hasil yg memuaskan;
ter·ca·pai v dapat dicapai (dijangkau, diperoleh); terlaksana; terjangkau;
ca·pai·an n hasil perbuatan mencapai: ia dinilai sangat mengagumkan pertumbuhan usahanya ditambah lagi ~ teknologinya yg andal;
pen·ca·pai n sesuatu (benda, sarana) yg dapat dipergunakan untuk mencapai (memperoleh) sesuatu;
pen·ca·pai·an n proses, cara, perbuatan mencapai;
se·pen·ca·pai v sejauh tangan mencapai; sejangkau
2ca·pai a lelah; letih;
ke·ca·pai·an a 1 merasa sangat capai (lelah, letih); kelelahan; keletihan: mereka menggeletak ~ krn terlalu lama berjalan; 2 perasaan sangat capai
Sent from KBBI for Android: https://play.google.com/store/apps/details?id=yuku.kbbiandroid

Bentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia: Perbandingan

Lebih sedikit: menginginkan atau mendapatkan sedikit kelebihan tambahan dari yang seharusnya
Lebih banyak: menginginkan atau mendapatkan banyak kelebihan tambahan dari yang seharusnya
Sedikit lebih banyak: menginginkan atau mendapatkan sedikit lagi tambahan setelah diberikan tambahan sebelumnya
Lebih banyak sedikit: menginginkan atau mendapatkan banyak lagi tambahan setelah diberikan tambahan sebelumnya
Kurang dari: bernilai di bawah benda lain yang sedang diperbandingkan
Lebih dari: bernilai di atas benda lain yang sedang diperbandingkan

Selasa, 02 April 2013

Tidak Lucu Sama Sekali!

Saya kos di di daerah Cisaladah, Hegarmanah Jatinangor, sekamar berdua dengan teman SMA dulu. Sudah hampir dua tahun saya hidup di kosan ini. Lokasinya yang dekat dengan kampus, sekitar sepuluh sampai lima belas menit jalan kaki melewati Balé Padjadjaran sampai ke kampus FIB Unpad, yang membuat saya betah berdomisili di sini.
Tapi, beberapa bulan belakangan terjadi beberapa masalah yang sangay mengganggu ketenangan hodup saya sebagai seorang perantau di Jatinangor berhubungan dengan kuliah (which is that scholarship) dan fasilitas yang tersedia di kosan. Pertama masalah beasiswa yang macet menyebabkan keterlambatan pembayaran biaya pokok pangkal kos dan biaya pembayaran listrik per bulan. Kedua masalah penerangan kamar mandi. Lampunya mati dan siapa yang mau mengganti? :'( Tidak ada! Saya dan teman sekamar saya jelas karena macetnya uang beasiswa. Tetangga-tetangga sekosan? Mereka juga tak peduli. Lalu pemilik pondokan pun sama sekali acuh terhadap hal ini. Buat bingung! Sangat bingung.
Oke, masalah keuangan bisa teratasi dengan sokongan dana dari orang tua. Meskipun saya tak pernah meminta tetapi mereka tak segan memberikan uang saku meskipun tak seberapa. Tapi saya tahu diri: jangan terus-terusan tergantung terhadap orang tua. Jadilah mandiri!
Masalah penerangan kamar mandi tak terlalu pelik sebeanrnya. Lampu hanya digunakan sewaktu-waktu yaitu malam hari saja. Tak harus terlalu dipusingkan. Tapi tetap saja, saya jadi takut ketika ada keperluan malam hari. Harus tahan sampai pagi!
:p
Nah, ini dia masalah yang paling pelik dan membuat semua hal kacau: saya terkunci dari dalam. Alhasil tak bisa masuk ke kamar! What the ... jangan diteruskan kalimatnya! Tapi apalah daya, apa hendak dikata? Inilah yang terjadi saat ini detik ini. What the ... lagi-lagi angan diteruskan kalimat ini!
Ceritanya begini: Lubang kunci kamar lepas dalam artian rusak, jadi tentu saja si pintu tak bisa dikunci dari luar. Sang Ibu Kos tahu hal ini dan tak ada tindak lanjut apa-apa. Dia hanya bilang: "Ini kalau diganti biayanya Rp50.000,-." (What the ... jangan diteruskan kalimatnya!) Terus teman saya punya "ide cemerlang" katanya. Jadi pintu diselot dari dalam dan selot jendela dibiarkan sehingga cara membuka pintunya asalah dengan mencongkel jendela dengan apa saja sampai terbuka dan kemudian buka selot pintu di dalam! Hebat kan? #Yeah
Ide tersebut berhasil dijalankan selama seminggu. Dan tadi pagi sebuah kesalahan besar terjadi: selot jendela terkunci! Siapa yang melakukannya? Yang jelas sayalah yang keluar belakangan dari kamar. Dan secara tak sengaja ketika menutup jendela selotnya pun ikut turun lalu mengunci jendelanya. Pada saat saya berlenggang saya tidak tahu bahwa hal tersebut terjadi.
Oh my God ...
Kemudian siangnya tiba-tiba teman sekamar saya sms. Dia beri tahu saya bahwa jendela kamar terkunci.
Kagetlah saya! Kasihan teman saya yang satu itu: dia tak bisa mengumpulkan tugasnya yang tertinggal di dalam kamar. Beberapa jam kemudian saya juga pulang dan memgadukan masalah ini ke Bapak kos. Akhirnya jendela pun harus dibongkar supaya bisa membuka pintu.

Keterangan gambar: Pintu dan jendela kamar saya yang terkunci.

Hikmah dari kejadian ini:
Jangan abaikan kerikil kecil karena bukan batu besar yang membuat kita tersandung dan lakukanlah pekerjaan anda hari ini jangan tunggu besok untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan masalah kecil dengan mengabaikannya sebelum akhirnya masalah teraebut menjadi sangat besar dan kerugian kita akan berlipat-lipat ganda.

Senin, 01 April 2013

Gila (Obsesi)

Wajahmu rupamu
aku gila karena itu
Dagingmu jantungmu
kuinginkan dalam diriku
Darahmu
alirkan dalam nadiku

Kamu mempesonaku, sangat
Dirimu membangkitkan seleraku
Auramu menyihirku, sungguh
Hatiku terjerat dan tertawan
Kau sungguh menawan

Alam bawah sadarku mengingat kau
Alam mimpiku terbayang oleh dikau
Alam nyataku tak lengkap tanpa engkau

Matamu berkilau bak berlian
Si punuk itu aku selalu dalam penantian
Sosok dikau di kejauhan
Ku ingin raihmu tanpa halauan

Oh, sungguh obsesi ini menjeratku
Layaknya nerakalah tujuanku
Bukan, aku mau surga
Selamanya bersamamu walau berjelaga