Minggu, 27 Juli 2014

Mudik Asyik Mudik Sabar

Mudik kali ini adalah mudik yang paling berat untuk saya. Mengapa? Karena tahun ini masa kontrakan kostan saya habis jadi otomatis saya harus pindah. Jadi, selain harus bawa diri saya pun harus bawa-bawa barang-barang: buku sekardus, baju celana dan pakaian lainnya dua tas punggung, lalu ada sekardus magic jar. Maaf saya tidak bawa sekarung beras dan sekardus mie instan atau sebongkah berlian. Saya masih kuliah, kok, belum bekerja. Hehehe.

Nah, untungnya jarak antara kostan dan jalan raya gak jauh-jauh amat. Deket kok. Tapi nungguin angkutan ke kampung halaman ini yang butuh perjuangan. Lagi berat? Lagi puasa terus matahari panas terik. Terus ini yang biasanya jadi masalah: kalau musim mudik begini biasanya bus-bus dan elf-elf (minibus) pada penuh. Yaiyalah semua yang merantau pada pulang. Masalah satu lagi yaitu jarang angkutan yang tujuannya ke kampung halaman saya. Daerahnya kurang terkenal sih: Wado. Lebih banyak angkutan jurusan Cikijing atau Cirebon yang lewat. Lagi pula gak ada tuh yang langsung ke Wado, saya harus naik yang jurusannya Bandung - Bantarujeg terus turun di terminal atau di pasar Wado. Belum sampai nih ke rumah karena harus naik ojeg dulu sekali. Gak ada angkot apa ya? Bawaan eike banyak banget nih! :3

Nah, saya nunggu dari jam sembilan pagi. Banyak sih yang lewat. Iya angkot sama bus yang bukan jurusan saya. Nunggu tuh sampai dua jam lebih baru ada tuh yang ditunggu-tunggu. Sayang tapinya, penuh. Mana mau berdiri. Nunggu bentaran lagi lah. Alhamdulillah, yang ini cocok di hati. Kosong. Hihihi.

Naik deh, bismillah. Asyik. Tapi sayangnya harus di belakang banget. Waduh! Susah keluar dong nantinya? Gak apa-apa deh, nikmatin aja. :D

Biar gak bosen dengerin musik ah di smartphone kesayangan ane, si putih mulus Huawei/Smartfren Ascend w1 Windows Phone. Lumayan kan. Oh ya, jaringan Evdo Rev. B-nya Smartfren kenceng banget loh. Sambil facebook-an sama twitter-an juga dong pastinya.

Jalan terus jalan nih tunggangan ane gan. Naik apaan? Oh, ini elf jadi larinya cepet abis. Gak kayak bus gedean yang jalannya lambat-lambat. Tapi ya ada tapinya, musim mudik kek gini ada macetnya juga bro. Jalanan macet. Panas lagi. Sabar lagi.

Singkat cerita udah nyampe Sumedang nih. Masih jauhlah dari rumah. Ini kirai-kira baru setengah perjalanan. Duh tapi dari tadi banyak yang nawarin tahu sama minuman loh. Gratis? Gak kali. :p Hahay, inilah Sumedang Kota Tahu, jadi kalau naik bus atau minibus banyak pedagang yang nawarin tahu, gak sama tempe loh. Lapeeer!

Eits, jangan sampai bocor ya! Udah gede! Masa umur dua puluh satu tahun gak kuat puasa? Malu-maluin. Tapi tuh di dalem ada cewek beli tahu terus dimakan. Gak puasa tuh cewek? Gak. Ih, itu sih gak terlalu parah. Ada juga loh yang di sisi jalan, gue lihat dari dalem elf yah, yang sengaja berhentiin motornya buat minum sebotol akua. Mau! Jangan! Sabar gan! Lanjutkan perjuangan!

Singkat cerita nih akhirnya sampe di terminal Wado. Biasa kalau ada artis yang turun dari elf suka diburu tukang ojek. Yaaah! Hahay! Yaudah nih naek ojek. Tapi sebelum itu harus keluarin bingkisan dulu dari bagasi elf. Maklum kan tadi udah diceritain kalau eike bawa barang belanjaan, eh maksudnya barang-barang aja (buku, baju sama magic jar).

Duh leganya kena angin sepoy-sepoy di atas ojek.

Nah, sampe juga akhirnya di sekolahan SD. Turun deh di situ. Bayar ojek empat ribu. Kesian tukang ojek bawain barang. Tapi si mang ojek minta lebih. Syet dah! Biasanya juga tiga rebu doang. Syukur dikasih lebih seribu. Tolong Baim ya Allah!

Udah ah, saya kabur aja! Gak bisa lari! Gak bisa lari! Kasihani saya! Bawa barang banyak amat!

Dah ah! Dah sampe rumah! Ane mau ganti baju terus mandi! Kebalik yah? Yaudahlah! :)

Kamis, 24 Juli 2014

Mengatasi "SD Card not found" di Windows Phone 8.1 Preview for Developers

Tips dan Trik

Cara Mengatasi Kartu Memori Tak Terbaca di Huawei/Smartfren Ascend W1-C00 dengan OS Windows Phone 8.1 Preview for Developer:

1. Colokan hh ke charger;
2. Cabut baterei secara langsung, hh jangan dimatikan terlebih dahulu;
3. Cabut kartu memori dan pasang kembali;
4. Pasang baterei;
5. Kartu memori Anda siap untuk digunakan.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh akun twitter @windowsphone melalui @WinPhoneSupport melalui tautan berikut http://answers.microsoft.com/en-us/winphone/forum/wp8-wpupdate/wp81-huawei-sd-card-isnt-recognized-anymore-after/5910f3cb-11b8-4c03-9753-e405a894accb?linkId=8495297

Cara ini juga berlaku untuk smartphone bersistem operasi windows phone 8.1pfd lainnya.

Rabu, 16 Juli 2014

Mengganti Akun di Windows Phone

Cara Mengganti Akun Windows Phone Tanpa Hard Reset | Trik ini hanya berjalan untuk Windows Phone 8.1 http://idwinphone.com/cara-mengganti-akun-windows-phone-tanpa-hard-reset

Jumat, 11 Juli 2014

Survei Kecil-kecilan: Bagaimana Remaja Menggunakan Facebook?

Inilah hasil survei main-main kecil-kecilan di siang hari ini tentang bagaimana anak-anak remaja di daerah domisili saya menggunakan facebook:
1. Sampel berjumlah enam dipilih dari grup facebook beranggotakan 31 orang yang mengatasnamakan komunitas muda-mudi x. Usia sampel ~ 17 tahun.
2. Lima dari enam sampel menyisipkan nama komunitas x di dalam nama akun facebooknya. Satu sisanya bahkan hanya menggunakan nama panggilannya saja.
3. Status-status yang terakhir kali diposting ada dalam rentang waktu satu bulan terakhir. Yang paling baru adalah hari ini.
4. Apa yang mereka tulis? Yaitu hal-hal yang tidak berkaitan dengan keadaan Indonesia saat ini: tentang pemilu, ataupun tentang piala dunia.
5. Jadi, mereka hanya menulis tentang apa yang mereka rasakan saja: kekesalan karena peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang bersifat pribadi. Status menggunakan bahasa Sunda - Indonesia, singkatan-singkatan, dan masih "alay".
6. Semua sampel sering memposting foto selfie.
7. Dua dari enam menggunakan foto yang telah difilter sebagai foto profil. Sisanya menggunakan foto tanpa filter sebagai foto profil.
8. Simpulan: Remaja-remaja ini masih belum keluar dari zona alay.

Minggu, 06 Juli 2014

Petasan!

Anak-anak kampungku, anak-anak generasi penerus kelak di masa depan, mengapa kalian senang sekali bermain dengan petasan yang berbahaya itu? Kalian memang tak tahu seperti apa suasana perang zaman dulu pada saat mereka ketakutan ketika bom-bom dijatuhkan. Atau ketika terjadi pemberontakan DI/TII, nenek-kakek dan buyut-buyut kita ketakutan setiap malam karena selalu ada rumah yang dibakar. Tak luput pula mereka takut mendengar berondongan peluru. Kalian juga pasti tak tahu keadaan perang zaman ini di Timur Tengah. Kalian mau merasakan situasi seperti itu? Apa kalian tak takut kalau-kalau terjadi kebakaran, atau ada orang yang celaka karena tak sengaja terkena ledakan? Tidakkah orang tua kalian melarang kalian-kalian ini? Saya pernah mendengar ada tetua kampung yang berkata begini: "Syukur kalau kalian sendiri yang terkena ledakan itu! Atau rumah kalian itu yang terbakar!" Sisi jahat dalam diri saya mengiyakan ucapan tersebut. Saya ingin sekali menawarkan kepada kalian, siapapun baik anak-anak apalagi orang dewasa, yang senang bermain permainan berbahaya macam petasan ini: Pergilah ke Palestina! Berjihadlah di sana! Korbankan nyawa kalian untuk agama! Jangan ganggu orang-orang yang tidak senang dengan permainan petasan yang gaduh pada saat meledak dan yang meninggalkan bau busuk menyengat tak sedap setelahnya!