Selasa, 15 Juni 2010

#Monolog JANGAN COBA BANDINGKAN AKU


AKU tahu bahwa, aku sangat mudahnya melupakan kejadian-kejadian yang aku alami. Aku hanya tahu bahwa, aku punya hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Betapa mudahnya bagiku untuk lupa apa yang telah terjadi sebelum hari ini.
Padahal, jika aku berupaya untuk mengingat semuanya; aku tahu aku akan menangis sejadi-jadinya. Aku tahu aku mengalami kehidupan yang begitu berat, begitu sulit. Sulit untuk diterima hatiku dan sulit untuk dihadapi olehku sendiri. Aku tahu, aku adak malu untuk menceritakan ini. Tapi ini perlu, untuk meringankan beban pikiranku. Mencurahkan segala isi hati untuk berbagi adalah cara yang tepat untuk meringankan beban hidup.
Akan tetapi, ada orang yang mengatakan bahwa beban yang aku hadapi tidaklah berat. Mereka menganggapnya ringan. Tentu saja mereka bisa mengatakan itu karena, memang bukan mereka yang merasakannya. Dan, dalam hal ini; mereka menggunakan pembanding yang tidak valid denganku.
Antara aku dan “pembanding” yang mereka gunakan benar-benar tidak ada kemiripan. Tidak ada tanda-tanda yang sama antara aku dan “pembanding” itu. Lagi pula, beda sekali antara apa yang aku hadapi dengan “pembanding” yang mereka gunakan.
Apa yang membuatku merasa berat dalam menjalani kehidipan ini memang berbeda dengan apa yang membuat si “pembanding” itu merasa berat menjalani hidup. Beban yang aku rasakan adalah beban pikiran sedangkan dia, aku tidak tahu. Aku tak mau tahu.
Tetapi, tak sedikit pula kebahagiaan yang aku rasakan. Ku akui bahwa Tuhan telah memberikan segalanya untukku. Bahagia ataupun sengsara, adalah anugerah dari-Nya yang harus selalu disyukuri oleh manusia. Jadi jangan merasa Tuhan itu tidak adil. Tuhan memberikan bahagia dan sengsara kepada setiap makhluknya.
Maka, itu menjadi satu hal lagi yang membuat aku dan “dia” (pembanding itu) berbeda. Begitu berbeda. Apa yang membuatku bahagia tentu sangat berbeda dengan ap yang dia rasakan. Cukup sah untuk menyatakan bahwa aku tak bisa dibandingkan dengan dia atau siapapun.
Lalu muncul pertanyaan, perlukah perbandingan-perbandingan seperti itu?
Tetapi kemudian aku berpikir, “Ya, itu memang perlu.” Mengapa? Mengapa perlu padahal aku tidak suka diperbandingkan?
Perlu, karena aku butuh referensi bagaimana cara meringankan atau bahkan kalau bisa membuangnya sekalian. Dengan tahu bagaimana seseorang terlepas dari beban hidup, mungkin bisa diterapkan dalam masalah yang aku hadapi.
Apa bisa? Bukankah semuanya begitu berbeda?
Ya, semuanya memang berbeda. Tetapi suatu penyelesaian mungkin bisa berlaku untuk masalah lainnya. Ingat, ini bukan ilmu pasti. Jadi mungkin saja bisa diterapkan untuk menyelesaikan masalah lainnya.