Kamis, 04 April 2013

Penerjemah Gratis

Kemampuan berbahasa Inggris saya memang belum seberapa baik meskipun sebenarnya sudah belajar secara formal selama lebih dari enam tahun yaitu selama tiga tahun di SMP dan tiga tahun di SMA. Sehingga secara formal saya sudah tak lagi belajar bahasa Inggris selama dua setengah tahun. Alhamdulilahnya tayangan iklan di tv, berbagai macam jenre video You Tube, perangkat smartphone yang saya gunakan serta segala hal di dunia maya yang berbahasa Inggris sedikit banyak mengasah kemampuan berbahasa Inggris saya. Saya menjadi pembelajar bahasa Inhgris yang terus-menerus diasah kemampuannya, baik sengaja maupun tidak.
Hasil dari semua itu saya menjadi semakin jarang membuka kamus untuk mencari padanan dalam bahasa Indonesia sebuah kata dalam bahasa Inggris. Tak bermaksud menyombongkan diri, tapi begitulah kenyataannya. Dengan begitu saya menjadi paham dengan konteks dalam bahasa Inggris secara langsung. Namun perlu diketahui pula bahwa metode tanpa buka kamus sama sekali memiliki kekurangan yang sangat besar dan kentara: tak bisa menjelaskan maksud dan isi sebuah teks berbahasa Inggris ke dalam bahasa lainnya meskipun sebenarnya memahaminya. Jadi, saran saya adalah jangan tinggalkan kamus: bukalah ketika menemukan kosa kata baru. Ini berlaku untuk belajar bahasa apapun. Tidak hanya berlaku untuk bahasa Inggris saja melainkan bahasa lain juga seperti bahasa Jerman yang sedang saya pelajari di Universitas. Oh iya, untuk sekadar tahu saja: saya masih mahasiswa Sastran Jerman di Universitas Padjadjaran.
Ada teman saya yang kuliah Jurusan Statistika yang hampir semua bahan perkuliahannya berbahasa Inggris. Dia mengakui bahwa kemampuan berbahasa inggrisnya kurang. Dengan begitu dia butuh seorang penerjemah. Dengan senang hati saya bantu semampu saya. Cukup sulit juga mengingat ada banyak sekali istilah dalam bidang statistika yang tidak saya kenal dan pahami. Meskipun sudah membuka kamus bahasa Inggris-Indonesia. Solusi yang paling tepat adalah berkonsultasi ulang dengannya sebagai pemberi tugas penerjemahan. Jadilah saya sebagai seorang penerjemah lepas dan bebas biaya. Tak mengapa, hitung-hitung sebagai latihan dasar menerjemahkan.
Lalu bagaimana dengan kemampuan berbahasa Jerman saya?
Saya tentu saja masih mempelajarinya sebagai yang utama. Ya, itu tadi dengan media-media yang tersedia kemampuan saya diasah. Bukan masalah untuk belajar dua bahasa asing dalam satu waktu. Justru menurut saya hal tersebut sangat bagus sekali tentu jika dibarengi dengan keinginan kuat dan bukan merupakan paksaaan dari supaya belajar bahasa asing tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar