Selasa, 16 April 2013

Esai: Adilkah Tuhan Itu?

Peringatan: Mungkin setelah membaca tulisan ini Anda akan berkata demikian: "Ah, ateis sekali penulisnya." Silahkan berpikir seperti itu. Anda tak mendapatkan larangan melakukannya.

Adilkah Tuhan? Diakah Sang Maha Adil? Saya seperti tak merasakannya. Saya seperti lupa bagaimana rasanya keadilan-Nya. Berdosakah saya berkata begini?
Masalahnya begini: setiap saya memiliki sebuah keinginan (memiliki laptop misalnya) seringkali hampir sangat lama dikabulkan Tuhan itu atau malah tak pernah tercapai. "Apakah itu terjadi karena ketidakadilan Tuhan?" Baiklah, bagaimana jika jawabannya diubah menjadi begini: "Itu semua karena Tuhan belum mengizinkan saya memilikinya." Dan saya bersikeras bahwa "Tuhan tidak adil!"
"Hey, mengapa Anda bersikeras bahwa Dia tak adil?" Anda bertanya seperti itu karena pengalaman saya adalah bukti ketidakadilan-Nya. Begini: saya sama sekali tak punya laptop atau komputer tetapi saya memiliki pengetahuan yang lebih mengenai alat elektronik tersebut dan Tuhan masih tidak mengizinkan saya memiliki sendiri alat tersebut. Maka, Tuhan tak adil. Dia membiarkan orang-orang yang mampu memiliki laptop-laptop itu bodoh dengan apa yang ada ditangannya. Tuhan tak adil karena melakukan kesalahan seperti itu.
Dengan pernyataan barusan saya tahu Anda menjadi berpikir bahwa saya betul-betul sombong dan bla-bla-bla sebagainya.
"Tapi bukankah dengan begitu Tuhan menjadi adil karena membiarkan orang-orang bodoh itu meminta bantuan kepada Anda?"
Ya, bisa jadi. Akhirnya saya tak mau berkata-kata lagi soal ini. Biarkanlah Tuhan adil atau tidak, biarkan saya diam untuk berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar