Selasa, 23 April 2013

Cinta? Rindu? Dendam?

Jika pada awalnya aku tolak dia yang menginginkanku lalu setelah berpisah aku jadi berbalik berusaha mengejarnya, apakah aku mencntainya? Oleh karena itu aku berkeinginan mengiriminya pesan singkat dan aku takut dia tak mau membaca pesan yang kukirimkan, apakah ini rindu? Aku mengharapkan kehadiran sosoknya di sisiku saat ini, ingin datang padanya tak peduli luka yang dulu ia berikan: Apakah ini rasanya? Ketika dulu kubersamanya pernah kumerasa tersakiti. Ketika kutanyakan "Apakah kau mencintaiku?" Dia sama sekali tak.punya jawaban. Dia hanya memiliki nafsu. Dia hanya menginginkan sesuatu yang konkret tak abstrak seperti cinta. Aku sakit hati. Kali ini aku rela memberikan apa yang kupunya demi cintaku padanya. Walaupun dia tak punya apa yang kuminta. Dia tak sanggup berikan sesuatu yang kumau. Dia tak punya cinta yang abstrak itu. Ah, menderitanya aku. Dia hanya ingin have fun. Baginya aku adalah mainan. Baginya cinta tak nyata. Baginya dunia adalah tempat bersenang-senang. Apakah aku harus meyakinkan dirinya bahwa aku harus dicintai? Atau haruskah aku membalaskan dendam karena aku pernah sakit hati karena dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar