Minggu, 15 September 2013

#Esai Media Sosial sebagai Karya Sastra

Apa yang ditulis di sini [sosmed] harus dipahami seperti memahami sebuah karya sastra [cerpen, puisi, monolog], "aku" bukanlah si penulis.

Mengapa harus dipandang demikian?
Saya menulis status ini dan itu sebagai cara saya menghidupkan salah satu atau beberapa "alter ego" yang saya miliki. Karena ketika menuliskannya ada beberapa hal yang dipoles, diperindah: terutama redaksi kalimatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar