Minggu, 15 September 2013

#Puisi Tentangmu: Angin dan Kerikil

Tentangmu,

Aku kira kamu badai
ternyata kamu hanya angin
bertiup sepoi-sepoi
dan berbisik
menggelitik
Kamu memang tak merusak
tapi tetap berbahaya
bisa membuatku masuk angin
dan kemudian jatuh sakit
kamu tetap berbahaya
Dirimu mengalir
tidak seperti air
dirimu tak selalu ke bawah
kau bisa merasuk
dari kaki ke kepala
Kau buat kepalaku sakit
Kau membuatku kedinginan
menggigil dan ketakutan
kau buat diriku tak sadar
aku pingsan dan ketakutan
aku kedinginan dan tak sadar
Tapi sungguh
aku gembira saat kau berlalu
saat kau pergi begitu saja
aku merasakan senang
Kau memang bukan badai
melainkan angin biasa
bertiup sepoi-sepoi
meninggalkan rasa gundah gulana
lalu kau pergi
dan aku merasa kembali baik-baik saja
setelah kau berlalu

Tentangmu,

Kau bisa ada di mana saja
mudah ditemukan dan ditemui
kau bisa saja terinjak
olehku yang tak hati-hati
membuat jalanku oleng dan labil
Kau bisa saja buatku luka
berdarah dan perih
meski hanya goresan kecil
Kau bisa ada di mana saja
tidak seperti sang batu besar
yang segera kasat mata
terlihat jelas di mataku
mudah kuhindari
dan takkan kutabrak kau
bila saja kau adalah batu yang maha besar
Namun,
sayangnya kau adalah kerikil
tak segera terlihat olehku
yang tak awas ini
kauterinjak olehku
dan buatku luka atau jatuh terjerembab
Kau buatku tergores dan berdarah
hanya karena kau adalah kerikil
Aku senang
karena kau kecil dan mudah dilewati
tak seperti sang batu yang besar
yang mampu halangi jalanku
dan membuatku harus memutar
mencari jalan lain
Kau hanya kerikil kecil
yang mudah dilewati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar