Rabu, 18 September 2013

#Dialog Tentang Teh, Makan Malam, dan Tidur

Kukatakan bahwa ada sesosok anak kecil yang terperangkap dalam tubuh dewasaku ini. Dia tersiksa dan ingin bermain di luar dengan anak lain. Salahkah jika aku hendak minum segelas kopi selarut ini? Sementara air telah dipanaskan dan gelas kosong siap menampung serbuk-serbuk kopi ... Baiklah gantikan saja kopi dengan the tanpa gula tanpa pemanis apapun. Simpan sang kopi dalam bungkusnya. Tambahkan air dingin ke dalam the. "Seduh lagi tehnya dalam gelas yang lain. Yang lebih besar!" Baiklah, kulakukan pinta itu. Karena air panas masih bersisa dan itu cukup. Sudah makan nasi dan semur telur jangan coba-coba memasak mie instan juga. "Kau nanti akan terlalu kenyang dan bangun kesiangan!" Teriaknya. "Habiskan tehmu cepat dan naiklah ke tempat tidur!" "Ok baiklah." Aku patuh saja. Malam semakin larut dan besok pagi aku harus belajar kan? Tak ada teman tidur. Sangat sepi sekali. Karena alasan inilah aku tak bisa segera tidur. Aku butuh teman untuk pastikan aku masih hidup. Seharusnya handphone dimatikan sejak sejam yang lalu dan oh! Seharusnya aku berbaring dan tidur dua jam kemudian. Aku baru saja makan malam~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar