Jumat, 01 November 2013

Lelucon yang Kurasa Tidak Lucu

Kudengar lelucon ini suatu hari dulu, sekali. Ia yang berkata kepadaku adalah seorang tukang ojek. Lelucon ini perihal hari libur yang seorang tukang ojek dan mahasiswa punya. Awalnya ia bertanya kepadaku: "Gak ke kampus A? Libur?" Hari itu adalah hari Sabtu, dan kampusku memang libur. Kujawab "Iya," sambil tersenyum. Lalu ia tertawa kecil dan berkata: "Tukang ojek mah teu aya liburna." Aku tidak tertawa, karena memang tidak lucu. Tapi menurutku ini adalah sebuah ironi. Betatapun, aku mengerti bahwa ia, seorang tukang ojek, ingin sekali memiliki hari libur sebagai waktu untuk beristirahat dari pekerjaannya. Betatapun, di zaman sekarang ini, yang namanya tukang ojek terlalu banyak di mana-mana. Sehingga, penghasilan yang bisa didapat oleh seorang tukang ojek tidaklah banyak. Harus dibagi dengan sesama tukang ojek yang jumlahnya tak tehitung oleh jari. Bagaimanapun, meskipun aku punya hari libur di akhir pekan, aku ingin segera berlibur panjang. Aku ingin berhenti hidup. Itu yang kuinginkan sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar