Sabtu, 18 Januari 2014

#Kritik: Kampanye Capres-Cawapres 2014 Melalui Media Massa

Ada banyak cara yang dilakukan oleh para capres dan cawapres Pemilu 2014 untuk mengkampanyekan diri mereka sendiri agar lebih dikenal dan utamanya agar dipilih pada pemilu presiden tahun ini oleh masyarakat pemilih nantinya. Jelas, bagi mereka yang memiliki media masa untuk menggunakan apa yang mereka punya untuk menonjolkan diri. Misalnya media televisi digunakan oleh Abu Rizal Bakrie (melalui kanal antv), Prabowo Subianto (melalui kanal yang mana ya? Saya lupa), dan Wiranto(-Hary Tanoe) (melalui kanal RCTI). Mereka gencar dan giat dan terang-terangan mengobral diri mereka sendiri demi mencapai perolehan suara nantinya dan bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia. Jangan bicarakan apa tujuan mereka sebenarnya, dan mengapa mereka sangat ingin menjadi pemimpin negeri ini karena saya sungguh tak tahu. Jawablah sendiri!
Kalau misalnya menggunakan media massa milik sendiri pasti akan membutuhkan biaya yang sedikit besar maka ada satu cara kampanye yang saya taksir lebih murah. Cara itu yaitu dengan mengadakan lomba menulis dengan iming-iming hadiah Rp5 juta untuk juara pertama. Cara yang sangat jenius satu ini dilakukan oleh Dino Pati Djalal. Mengapa demikian? Karena para peminat lomba diperintahkan untuk menulis sebuah artikel mengenai tema yang ditentukan dan plus satu artikel lainnya tentang perjalanan hidup sang calon. Dan yang paling jenius dari cara ini yaitu para peserta akan dinilai berapa banyak artikel dibagikan di media internet. Jelaslah, dengan cara ini kampanye bisa dilakukan dengan tanpa banyak biaya. Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta silakan lihat informasi lomba di tautan berikut "Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan” Juara 1: 5jt by relawandino (DL: 28 Feb 2014) http://lomenulis.com/post/70080506896/lomba-menulis-di-blog-generasi-muda-indonesia-menjawab. Di tautan ini Anda dapat membaca Biografi Dino Pati Djalal http://m.liputan6.com/news/read/758533/dino-patti-djalal-muda-pencuci-piring-hingga-penjaga-bioskop. Dan jangan Anda hitung tulisan ini sebagai bagian dari kampanye. Sama sekali tidak! Ini bukan kampanye! Meskipun pada awalnya saya tergiur dengan hadiahnya, tetapi saya urungkan niat setelah sadar bahwa lomba ini adalah "secara kasat mata" merupakan sebuah kampanye semi-terbuka (atau semi-tertutup?). Dengan uang sebesar Rp5 juta sebenarnya saya bisa gunakan untuk operasi mata juling yang saya derita selama ini. Tetapi yasudahlah, masih ada jalan lain untuk mendapatkan uang untuk operasi. Tetapi saya memilih untuk tidak menggunakan jalan kampanye terselubung ini.
Kampanye melalui media massa ini bukannya jauh dan bebas dari malasah loh. Ingat dengan acara kuis di RCTI ini? (Ramai di Twitter, Kuis Kebangsaan Win-HT di TV Ternyata Setting-an http://m.tribunnews.com/pemilu-2014/2013/12/10/ramai-di-twitter-kuis-kebangsaan-win-ht-di-rcti-ternyata-setting-an Kuis Win-HT dinilai bohongi publik, RCTI bisa dipolisikan http://m.merdeka.com/peristiwa/kuis-win-ht-dinilai-bohongi-publik-rcti-bisa-dipolisikan.html Mereka yang cibir kuis setingan WIN- HT http://m.merdeka.com/peristiwa/mereka-yang-cibir-kuis-setingan-win-ht.html) Betul-betul tidak hati-hati ya kampanye lewat jalan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar