Rabu, 16 Oktober 2013

#Catatan (#Esai) Mengobrol dengan Orang Itu ... Sesuatu

16 Oktober 2013
Bisa mengobrol dengan "orang asing" adalah pengalaman yang sangatlah seru. Dia si orang asing itu tak harus selalu bule dari Eropa atau Amerika. "Orang asing" yang duduk bersebelahan di bus kemungkinan besar adalah pembawa kunci peluang sukses di masa depan. Bisa jadi orang yang tidak kita kenali dan duduk di sebelah kursi kita merupakan orang yang akan memberikan bantuan atau mungkin juga membutuhkan bantuan kita. Dan semua manusia di dunia ini memiliki keterkaitan. Selalu begitu. Dan seperti yang kualami hari ini.
Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 6 kurang lima belas menit. Pagi sekali. Kemudian menunggu beberapa lama di daerah Tugu, Wado sampai datang bus yang akan mengantarkanku ke tujuan, Jatinangor. Berangkatlah busku sekitar pukul 6 lebih. Awalnya bus lengang kemudian pada saat bus sampai di daerah Situraja, baru sekitar seperenam atau seperlima perjalanan, bus mulai penuh sesak. Beruntung aku sempat pindah ke kursi di depan pintu depan ini tadi, sehingga aku bisa duduk selama dua jam ke depan sebelum sampai di Jatinangor.
Kemudian naiklah seorang pemuda berkemeja kotak-kotak hitam-putih, bukan biru maaf. Kulihat wajahnya seolah tak asing. Meskipun kutaksir umur lelaki ini lebih tua dariku dan adik angkatanku di SMA yang kupikir mirip itu. Dan satu hal yang membuatku penasaran adalah handphone yang dipakainya. Oh, itu smartphone buatan Finlandia! Aku sungguh tertarik dengannya, maksudku handphone-nya. Dan karena itulah aku menjadi penasaran untuk berbincang dengan "orang asing" ini.
Tidak terjadi percakapan sampai sang target operasi duduk di kursi di sebelahku. Sebelumnya dia berdiri di depan kursi siswi SMK yang sekarang didudukinya. Dia berdiri di depanku sehingga aku bisa mengawasinya. Dan akhirnya pada saat teman SMK kita turun, dia duduk. Aku belum berani bertanya apa-apa kepadanya sampai bus melaju dengan kencang melewati Terminal Ciakar, Sumedang hingga berhenti di pool MS. Harus kalian tahu bahwa bus Medal Sekarwangi adalah bus yang kutumpangi ini. Sudah beroperasi cukup lama di Sumedang dan sepertinya sudah menjadi salah satu yang paling berkuasa di sini.
Aku hanya bertanya "Mau ke mana, Aa?" Bagus sekali ketika dia menjawab "Mau ke Cicaheum. Kamu?" Tidak buruk sebenarnya saat aku bertanya lagi apa yang dia tanyakan. *Alasan* Dan terimakasih sudah mengulang pernyataan dan pertanyaannya. :D Oh ya, aku jawab begitu saja: "Ke Jatinangor." Lalu ketika aku akan bertanya lagi dia malah terlihat mengantuk, dan benar-benar tertidur. Baiklah, dan oleh karena itulah aku pun tidur. Tidak seperti biasanya, kali ini aku bisa begitu terlelap di bus. Aneh. Sungguh sangat tidak biasa apa yang kualami hari ini.
Ketika aku tersentak bangun, kulihat bus sudah melaju beberapa jauh. Kulihat pula teman sebangkuku masih terlelap dengan tenangnya dalam tidurnya. Aku pun masih mengantuk. Kupejamkan kembali mataku. Dan tiga kali kuulangi hal itu. Sampai pada saat ketika teman asingku benar-benar terbangun -kutahu dengan melihat jari-jemarinya yang sibuk memainkan smartphone Finlandianya itu- maka aku pun tidak mengantuk lagi. Aku pun merogoh handphone-ku dari dalam tas untuk mengecek twitter dan sms. Ah iya, ada satu sms dari temanku yang menanyakan ada tidaknya kuliah hari ini pukul setengah sebelas. Dan tak ada sebutan baru di twitter.
Kemudian betapa kagetnya aku saat teman sebangkuku tiba-tiba berkata-kata. Saking kagetnya sampai kubertanya balik apa yang dia tanyakan. "Di Jatinangor tinggal di mana?" Kujawab: "Di Cikuda." Lalu kakak itu berkata: "Saya punya teman yang tinggal di Cikeruh." Aku akhirnya hanya tersenyum, tidak berkata apa-apa. Kupalingkan pandanganku ke luar kaca bus dan pemandangan di luar memberitahuku bahwa tujuanku sudah hampir dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar