Sabtu, 17 November 2012

#Esai 5 cm, Pevita Pearce yang tak Terlupakan

13 November 2012

"Hari yang indah" kupikir begitu bukan karena hari ini berawan, mendung, dan akan turun hujan. Kupunya jemuran. Melainkan karena apa yang terjadi di siang hingga sore. Hari yang indah tidak saja susah dilupalakan tetapi juga menimbulkan perasaan bahagia.

Pukul sebelas Fia, teman sekelasku, mengajakku hadir di acara yang diadakan di kampus Fikom seusainya kelas. Dia akan pulang dulu ke kosannya dan akan berangkat ke tempat berlangsunnya acara bersama teman-temannya. Aku diminta menunggu di kampus. Kelas berakhir pukul dua belas, lebih cepat tiga puluh menit dari seharusnya.

"Toyib tggu di fikom skrg ya. Aku otw fikom"

"Ok," kubalas dengan singkat.

Masih ada waktu setengah jam sebelum acara dimulai. Solat lalu makan, memenuhi kebutuhan jiwa lalu raga. Jarak kampusku ke Fikom tidaklah jauh, jadi makan batagor bisa dilakukan sambil berjalan kaki.

"Disebelah mana?

Toyib deket pos satpam fikom"

Aku sendirian di kampus orang lain, ku sms Fia untuk memastikan aku tidak tersesat.

"Oke bentar ya.." Berarti harus menunggu beberapa waktu. Aku sendiri, namun tak lama dia datang bersama dua teman cewenya. Kami berempat pun segera ke gedung Moestapa Fikom, ya acaranya diadakan di gedung itu, di lantai empat.

Pukul satu siang, ternyata sudah banyak orang di dalam ruangan. Antusiasme yang tinggi. Oh, bukan acara nonton film ternyata, melainkan Roadshow film yang dimaksud. Disponsori oleh Pertamax Pertamina, maklum jika di bawah tadi kulihat spanduk-spanduk Pertamax dan Pertamina dibentangkan.

Mengisi daftar hadir dan mendapat snack, petugas di meja pendaftara peserta juga memberikan selembar kertas licin dengan warna merah mendominasi pewarnaannya. Tercetak tulisan "Apa Idemu untuk Indonesia yang lebih baik?" di atasnya.

Kami berempat memilih untuk duduk di deretan kursi sebelah kiri barisan tengah. Di depan kami , tepat di tengah-tengahnya terbentang spanduk Roadshow 5 cm dengan Pertamax sebagai sponsor utamanyama. Acara dimulai pukul satu lebih beberapa menit, dipandu seorang mahasiswa berambut kribo dan seorang mahasiwsi berambut sebahu. Mereka berdua kocak. Peserta disuguhi Tari Saman sebagai hiburan. Perwakilan Pertamax kemudian dipanggil ke atas panggung. Selebihnya dibicarakan "Apa Idemu untuk Indonesia lebih baik," jargon dan slogan Pertamax. Layar proyektor yang kecil di sudut kanan ruangan terus-menerus menayangkan iklan pertamax bernuansa etnis, versi tarian tradisional Indonesia.

Apa? Para pemain 5 cm the Movie akan hadir? Para peserta, terutama peserta cewe, berteriak dan menjerit histeris ketika nama Fedi Nuril disebutkan. Pevita Pearce juga akan hadir? Kedua pemain film itu, yang idenya untuk Indonesia ditayangkan berulang-ulang di proyektor, akan hadir di sini?

Selain keduanya, pemeran utama 5 cm yang lain juga akan mengisi acara. Denny Sumargo, Igor Saykoji, dan Raline Shah termasuk penulis novelnya Donny Dhirgantoro. Sayangnya Herjunot Ali, pemeran utama lainnya, tak bisa hadir. Jangan lupakan sosok ibu-ibu yang kelihatannya masih muda dari PH Soraya Film, yang selama acara berlangsung dipanggil Bunda. Acara berlangsung seru, penuh teriakan dan aksi jeprat-jepret kamera hape peserta. Bunda, kang Donny dan Lima pemeran utama 5 cm berbagi kisah suka-duka selama syuting, pra produksi film dan Denny yang kocak itu seperti mendongeng di hadapan ratusan peserta. Dia menghipnotis peserta dengan tingkahnya.

Dua orang peserta telah bertanya dan sebagai hadiahnya di berikan goodie bag. Kesempatan ketiga untuk peserta bertanya, kuacungkan tangan kanan dan Oh My God! Pevita memilihku sebagai penanya berikutnya. Aku maju dan Pevita menggandeng tanganku. Oh My God!

Aku dipersilahkan bertanya. Di depan aktor dan aktris 5 cm, di depan Bunda, di depan dua ratusan orang peserta aku berdiri. Di hadapan Pevita Perce aku berdiri. Kupegang mik, aku tak gugup untuk memperkenalkan diri dan bertanya. Sebagai imbalan pertanyaanku, Pevita Perce menyerahkan goodie bag, aku difoto bersama Pevita. Dia juga memberiku kecupan goodbye menggunakan tangannya. Aku melayang. Segera ku turun ke bumi, turun dari panggung yang tingginya tak lebih dari dua anak tangga. Bergegas ke tempat dudukku. Sebelum turun kulambaikan tanganku a la putri Indonesia, yang salah satunya ada di sini sebagai pemeran filmnya.

Oh My God! Hari yang indah, Pevita Perce dari film Lost in Love yang mengagumkan. Kini ia terlihat lebih dewasa, tuntutan peran mungkin.Tapi, untuk semuanya kuucapkan terima kasih. Pevita, kita berjumpa. Semoga lain kali kita bisa berjumpa lagi di lain hari yang sama indahnya dengan hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar