Senin, 09 Desember 2013

Lima Mitos Seputar Atap Hijau

Minggu, 1 Desember 2013 - 16:10 wib
Meutia Febrina Anugrah - Okezone

JAKARTA - Selama ini mungkin Anda hanya mengetahui kalau atap terbuat dari genteng dan asbes. Tapi, pernahkah Anda mendengar istilah green roof?
Green roof atau atap hijau adalah atap yang hidup, yang berevegetasi dan tumbuh. Atap ini terbuat dari lapisan antiair, yang dipasangi drainase sebagai media tumbuh untuk tanaman. Green roof adalah rumah bagi bermacam tanaman, termasuk rumput dan bunga. Banyak orang yang salah kaprah mengenai green roof ini. Mulai dari perawatannya yang sulit, hingga biayanya yang mahal. Dilansir dari houzz, Minggu (1/12/2013), berikut mitos mengenai green roof yang sering disalahartikan.

Green roof merupakan penemuan terbaru

Tahukah Anda, kalau green roof ini pertama kali diperkenalkan di Jerman pada tahun 1940. Di Norwegia, atap ini biasanya dipakai oleh kelas pinggiran.

Green roof hanya untuk green building

Tentu saja sertifikasi green building tidak akan lengkap tanpa green roof ini. Namun, banyak rumah yang tidak berkonsep green building pun tetap menggunakan green roof ini. Atap hijau ini ternyata jauh lebih hemat. Di Jerman, bahkan telah dilakukan penelitian rumah yang menggunakan green roof ini terbukti mengurangi panas dan tidak perlu menggunakan AC alias pendingin ruangan.

Green roof juga dapat mengalami kebocoran

Ini merupakan masalah yang paling sering ditanyakan banyak orang. Kebocoran itu sebenarnya terjadi akibat kesalahan pemasangan dan desain. Baik atap genteng atau green roof memiliki lapisan water profing gar tidak mudah bocor. Namun tidak ada juga penelitian yang menunjukkan kalau atap hijau ini lebih rentan bocor. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa siklus hidup dari atap hijau lebih lama karena ada perlindungan dari membran tahan air dan sinar matahari ultraviolet. Tanaman dan substrat pada atap hijau ini bertindak sebagai penghalang alami untuk mencegah proses pelapukan.

Green roof membutuhkan biaya dan perawatan ekstra

Banyak orang berpikir kalau atap hijau ini mahal dan susah perawatannya. Kenyataannya bahwa semua atap hijau hanya membutuhkan sistem irigasi di awal, selanjutnya akar akan tumbuh seperti biasa. Untuk mengimbangi biaya, air irigasi dapat dikumpulkan dari air hujan.

Green roof itu rumit

Banyak orang yang salah kaprah mengenai green roof karena tidak tau bagaimana cara memulainya dan kurangnya informasi. Jika Anda ingin memasang atap hijau ini, sebaiknya sekaligus dengan kontrak layanan untuk mengatasi pemeliharaan tahunan.
Biaya pemasangan atap hijau bervariasi, tergantung pada apakah Anda ingin atap sedum tidak dapat diakses atau taman atap dapat diakses. Masa hidup atap hijau rumah yang sebagian besar belum dapat dipastikan, tetapi beberapa profesional mengatakan mereka bisa menjadi dua kali lipat umur atap tradisional. (wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar